SIKLUS AKUNTANSI PENJUALAN

SIKLUS AKUNTANSI PENJUALAN


BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak dulu sampai sekarang penjualan masih tetap berperan paling penting diantara aktivitas lainnya. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba. Banyak faktor selain usaha promosi termasuk segi pelayanan atau pemberian
service, harga yang cocok, juga bagian pimpinan perusahaan dapat mengikuti order penjualan yang masih luas/terbuka. Maka aktivitas penjualan dapat di kronologiskan sebagai berikut:
1) Penerimaan pesanan
2) Penegasan pesanan
3) Pengiriman barang
4) Pembuatan faktur
5) Pembuatan laporan operasional penjualan
Pelanggan datang ke perusahaan dan melihat barang yang diinginkan. Setelah pelangganmendapatkan barang yang diinginkan dan cocok dengan harga yang diajukan, pelangganmengajukan permohonan kredit, maka fungsi penjualan akan memberikan formulir penjualan kredit dan menjelaskan persyaratan untuk mengajukan penjualan kredit.Setelah formulir diisi dan ditandatangani oleh pelanggan, formulir tersebut diserahkankepada fungsi penjualan kembali beserta data-data yang diperlukan untuk diperiksakelengkapannya, setelah di cek kelengkapannya, fungsi penjualan akan mengirim formulir penjualan kredit dan persyaratan yang diperlukan ke fungsi kredit.








Proses bisnis dalam sebuah kegiatan penjualan antara lain meliputi:
1.      Konsumen memesan barang
2.      Perusahaan mengirim barang yang dipesan kekonsumen
3.      Perusahaan mengirim tagihan kekonsumen
4.      Perusahaan menerima pelunasan kas dari konsumen
Tidak semua perusahaan memiliki proses bisnis yang sama. Krakteristik barang atau jasa yang dijual serta pilihan kegiatan usaha mempengaruhi proses bisnis perusahaan tersebut. Sebagai contoh, jika perusahaan memilih untuk menjual perusahaan secara tunai, maka perusahaan akan langsung menerima uang bersamaan pada saat menyerahkan barang kekonsumen.
1.2.Contoh Kasus
butik pesona menjual busana pesta maupun busana kantor berdasarkan pesanan pelanggan. Butik pesona juga memajang beberapa busana hasil karya perancang butik pesona, lana anggun. Jadi, apabila pelanggan tertarik dengan busana yang dipajang dan busana tersebut sesuai dengan ukuran pelanggan. Maka pelanggan dapat langsung membeli busana tertsebut secara tunai.
Dokumen dan catatan penjualan tunai butik pesona
 Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai dibutik pesoan adalah faktur penjualan tunai. Faktur penjualan tunai dibuat rangkap 3, lembar pertama untuk konsumen, lembar kedua untuk  jurnal penerimaan kas, dan lembar ketiga untuk arsip dibagian fron Office sebagai bukti penyerahan barang kekonsumen.
Proses bisnis penjualan tunai butik pesona
Proses bisnis dalam penjualan tunai pada butik pesona diawali pada saat konsumen memilih baju yang mereka sukai. Selanjutnya, karyawan fron office akan mengisi faktur penjualan tunaisebanyak 3 lembar. Berikutnya kasir akan menerima pelunasan, menandatangani faktur sebagai bukti penerimaan uang, serta membubuhkan cap lunas.






Dokumen dalam penjualan berdasarkan pesanan
Dokumen yang dipakai dalam transaksi pesanan busana oleh pelanggan adalah sebagai berikut:
1.      Nota pesan (dalam perusahaan dagang sering disebut dengan istilah surat order penjualan).
Nota pesan berguna untuk merekam pesanan pelanggan dan sekaligus berfungsi sebagai bukti penerimaan uang muka dari pelanggan.
2.      Lembar rancangan busana
Lembar rancangan dibuat rangkap 3. Lembar pertama dikirim kebagian produksi, lembar ke dua diberikan kepada konsumen pada saat konsumen memesan busana, dan lembar ketiga diarsip oleh bagian front office.
Bagi front office, lembar rancangan ini berfungsi untuk memantau rancangan yang telah dibuat, sedang dibuat, maupun yang telah selesai dibuat.
3.      Tagihan
Tagihan ini dibuat rangkap 3. Leembar poertama diberikan kepada konsumen pada saat konsumen melunasi sisa tagihan, lembar kedua diarsip oleh bagian kasir sebagai bukti penerimaan kas dari pelanggan, dan lembar ketiga diarsip oleh bagian front office.
4.      Surat jalan (khusus, jika busana jadi harus dikirim kepelanggan.).
Surat jalan digunakan jika butik pesona harus mengirim barang kekonsumen dengan menggunakan kurir. Surat jalan ini akan dibuat rangkap 3. Lembar pertama dan dua akan diserahkan kekurir. Selanjutnya, lembar pertama akan dikembalikan kebutik pesona setelah konsumen menerima barangdan mendatangi lembar pertama tersebut. Lembar kedua akan diserahkan kepada konsumen bersmaan dengan busana yang dikirim. Lembar ketiga diarsip oleh bagian front office sebagai informasi bahwa ada busana yang sedang dikirim via kurir.







Catatan dalam siklus penjualan berdasarkan pesanan
Dalam penjualan berdasarkan pesanan, terdapat dua kejadian utama.
·         Saat konsumen memesan baju dan menyerahkan uang muka
·         Saat konsumen mengambil baju yang dipesan dan melunasi harga baju tersebut.
Kedua kejadian tersebut akan direkam kedalam satu workhset, memudahakan kita untuk melacak pesanan konsumen yang belum terselesaikan (yang masih menggantung).
Proses bisnis penjualan berdasarkan pesanan
Proses bisnis dalam siklus penjualan busana butik pesona adalah seebagai berikut:
1.      Bagian font office menerima pesanan dari pelanggan. Pesanan dari pelanggan selanjutnya direkam kedalam nota pesan.
2.      Pelanggan membawa nota pesan ke kasir untuk membayar uang muka.
3.      Setelah membayar uang muak, pelanggan akan menyerahkan nota pesan keperancang busana. Perancang busana akan membuat skesta rancangan busana dengan mempertimbangkan masukan dan harapan konsumen.
4.      Bagian front office mengirimkan rancangan busana kebagian produksi, untuk ditindaklanjuti.
5.      Setelah busana selesai dibuat oleh bagian produksi, busana dikirimkan kebagian front office.
6.      Pada saat pelanggan datang untuk mengambilbusana yang mereka pesan, front office akan membuat tagihan untuk pelanggan.
7.      Pelanggan membawa tagihan kekasir dan pelanggan melunasi tagihan tersebut.
8.      Pelanggan menyerahkan tagihan yang telah dilunasi kepada front office, dan front office menyerhkan busana kepada pelanggan.




BAB 1I
PEMBAHASAN
2.1.Siklus Penjualan
Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yng bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran. 

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai
Penjualan tunai merupakan penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer secara pembayaran langsung dengan menggunakan uang tunai. Sistem penjualan tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke kasir.

Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya tidak diterima sekaligus (tidak langsung lunas). Pembayarannya bisa diterima melalui dua tahap atau lebih yang dilakukan pembayaran secara angsuran.











2.2.Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan

Fungsi Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid. Merupakan salah satu unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Surat berharga merupakan investasi jangka pendek yang bersifat temporal, bila perusahaan memerlukan kas dengan segera dapat dijual atau di ubah dalam bentuk kas, serta alat pembayaran yang syah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar utang jangka pendek, Dengan demikian yang termasuk ke dalam kas adalah uang kertas, uang logam, cek (segala macam cek dalam rupiah kecuali cek mundur) dan wesel pos yang diterima dari pihak lain, serta saldo di Bank yang bebas diambil (giro dan tabungan) konsep yang biasa dipakai dalam buku ajar Amerika yaitu uang kertas, uang logam, Cek, Wesel pos, simpanan di Bank dan barang barang lain yang dapat dterima di Bank sebagai setoran" tidak dapat dipakai di Indonesia karena tidak sesuai dengan praktik Bank di Indonesia.
Dana-Dana yang Berbentuk Kas dan Laporannya
Untuk menyusun dan melaporkan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan dengan:
a. Mengklasifikasikan perubahan-perubahan neraca yang terjadi pada dua titik waktu di dalam perubahan yang menaikkan dan menurunkan kas.
b. Mengklasifikasikan dari laporan rugi laba dan perubahan laba di tahan ke dalam faktor-faktor yang meningkatkan dan menurunkan laba.
c. Mengkonsolidasikan ke dua informasi ini ke dalam laporan sumber dan penggunaan kas.





Fungsi Penerimaan Kas
Pada umumnya fungsi penerimaan kas pada organisasi perusahaan mencakup kepengurusan kas secara fisik dan administrative. Menurut Smith and Skousen dalam bukunya yang berjudul “Intermediate Accounting” fungsi kas adalah sebagai berikut: “ The standard of medium of exchangeis cash. Even if cash is not directly involved intransaction, if provides the basis for measurement and accounting for all others item” Fungsi kas yang kemukakan oleh Smith and Skousen adalah meskipun kas tidak terlibat langsung dalam suatu transaksi, tetapi akan menjadi data untuk mengukur dan akuntansi untuk semua bagianlain.

Tujuan Penerimaan Kas
Menurut Committee On Sponsoring Organizing (COSO) dalam bukunya yang berjudul “Auditing” (2003;138) mengemukakan tujuan kas adalah sebagai berikut: Kendalan Laporan Keuangan Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku Efektivitas dan efisiensi operasi “. Karena tidak semua tujuan pengendalian intern tersebut relevan pengendalian atas laporan keuangan, tanggung jawab auditor dalam mematuhi standar pekerjaan lapangan kedua bagian.

Fungsi gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan, menandatangani salinan surat perintah pengeluaran barang sebagai bukti pesanan sudah dikerjakan dengan benar serta menyerahkan barang ke departemen pengiriman. Bagian gudang perlu mencatat penyesuaian data persediaan.

Fungsi Akuntansi
Fungsi utama sistem akuntansi adalah mendorong seoptimal mungkin agar sistem tersebut dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang terstruktur  yaitu tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya. Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu sistem akuntansi saling berkaitan satu sama lain, sehingga dapat dilakukan pengolahan data mulai dari awal transaksi sampai dengan pelaporan yang dapat dijadikan sebagai informasi akuntansi, serta bertanggung jawabsebagai pencatat transaksi penjualan dan penerimaan kas dan pembuatan laporan penjualan.

2.3. Dokumen Yang Digunakan Siklus Penjualan Tunai Dan Kredit
1)      Penjualan Tunai
Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut :

  1. Faktur penjualan tunai (FPT)
Faktur ini diisi oleh bagian order penjualan dalam rangkap 3, yaitu:
lembar 1, akan diberikan kepada pembeli sebagai pengantar untuk kepentingan pembayaran barang kepada kassa,
lembar 2, akan diserahkan kepada bagian pembungkus beserta barangnya sebagai perintah penyerahan barang ke pembeli yang telah membayar di kassa dan sekaligus sebagai slip pembungkus yang akan ditempel di pembungkus barang sebagai identitas barang, dan
lembar 3, yang akan diserahkan ke bagian order penjualan yang akan dijadikan sebagai arsip sementara berdasarkan nomor urutnya sebagai pengendali apabila terjadi kejanggalan transaksi penjualan.

  1. Pita Register kas
                 Dokumen yang dihasilkan oleh mesin register kas yang dioperasikan oleh bagian kassa setelah terjadi transaksi penerimaan uang dari pembeli sebagai pembayaran atas barang dan juga sebagai dokumen pendukung untuk meyakinkan bahwa faktur tersebut benar-benar telah dibayar dan dicatat dalam register kas.








2)      Penjualan Kredit
Dokumen yang digunakan dalam sistem penjualan Kredit adalah :
1.    Surat Order Pengiriman dan Tembusannya
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang tertera dalam dokumen tersebut.
Tembusan dokumen ini berupa :

a. Tembusan Kredit (Credit Copy)
              Dokumen ini digunakan untuk memperoleh status kredit pelanggan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungís kredit.

b. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy)
              Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman.

c. Slip Pembungkus (Packing Slip)
              Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan pelanggan dalam mengidentifikasi barang-barang yang diterimanya.

d. Tembusan Gudang (Warehouse Copy)
              Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan spesifikasi sesuai dengan yang tercantum didalamya, agar menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat barang yang dijual dalam kartu gudang.





      2.   Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy)
             Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip pengendalian pengiriman ini merupakan sumber informasi untuk membuat laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi.

3.   Arsip Index Silang (Cross-index File Copy)
Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pelanggan mengenai status pesanannya.

      4.   Faktur Penjualan dan Tembusannya
             Faktur penjualan merupakan dokumen yang digunakan sebagai dasar untuk mencatat timbulnya piutang. Faktur penjualan merupakan lembar pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan.
Tembusan dokumen ini berupa :

       a)   Tembusan Piutang (Account Receivable Copy)
                       Dokumen ini merupakan tembusan faktur penjualan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.

      b)   Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy)
                        Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar mencatat transaksi penjualan dalam jurnal penjualan.



      c)       Tembusan Analisis (Analysis Copy)
                       Dokumen ini merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu persediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi wiraniaga.

      d)      Tembusan wiraniaga (Sales person Copy)
                        Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penagihan kepada wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari pelanggan yang lewat ditangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya untuk menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.

      5.       Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
                       Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam dokumen ini berasal dari kartu persediaan. Secara periodik harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam rekapitulasi harga pokok penjualan dan kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.

      6.       Bukti Memorial
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan kedalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode akuntansi tertentu.





2.4.            Catatan yang di gunakan
Menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi, catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan adalah:
1)      Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan baik secara kredit maupun tunai.
2)      Jurnal Umum                                                             
Jurnal Umum, catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.
3)      Kartu Persediaan.
Kartu Persediaan, catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian mutasi setiap jenis persediaan.












2.5.            BENTUK FLOWCHART DARI PENJUALAN TUNAI



           
2.6. JOB DESKRIPSI PENUALAN TUNAI
1)     Customer
Customer melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Bukti Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan dan Bukti Pembelian ke Bagian Pengiriman.

2)     Bagian Penjualan
Setelah menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Bukti Pembelian yang dirangkap 3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Bukti Pembelian tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Bukti Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.

3)     Bagian Gudang
Dari Bukti Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.

4)     Bagian Pengiriman
Setelah menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Bukti Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian Penjualan.

5)     Bagian Keuangan
Menerima Bukti Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.

6)     Pemimpin
Menerima Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.



2.7.BENTUK FLOWCHART DARI PENJUALAN KREDIT



2.8. JOB DESKRIPSI PENJUALAN KREDIT
1)     Customer
Customer melakukan order barang yang dikirim ke Bagian Penjualan. Lalu mendapatkan Bukti Pembelian. Setelah diproses, customer akan mendapatkan kiriman barang dari Bagian Pengiriman. Barang yang diterima lalu dicek apakah sama dengan Faktur Pembelian. Jika cocok, customer menandatangani dan mengembalikan Surat Jalan dan Faktur Pembelian ke Bagian Pengiriman.

2)     Bagian Penjualan
Setelah menerima Order Barang dari Customer, Bagian Penjualan membuat Faktur Pembelian yang dirangkap 3, lembar pertama untuk Customer, lemabar kedua untuk Bagian Gudang, dan lembar ketiga untuk Bagian Keuangan. Dari Faktur Pembelian tersebut, Bagian Penjualan membuat Surat Jalan yang dirangkap 3. Lembar pertama dan kedua untuk Bagian Pengiriman dan lembar ketiga untuk Bagian Gudang.
Dari Faktur Pembelian 1 dan 2 yang diterima dari Bagian Pengiriman, lalu dibuat Laporan Penjualan rangkap 2, lembar pertama sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke Pimpinan.

3)     Bagian Gudang
Dari Faktur Pembelian yang diterima dari Bagian Penjualan, Bagian Gudang menyiapkan barang yang diorder. Barang tersebut dikirim ke Bagian Pengiriman. Bagian Gudang juga menerima Surat Jalan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.

4)     Bagian Pengiriman
Setelah menerima Barang dari Bagian Gudang dan Surat Jalan dari Bagian Penjualan, lalu barang dikirim bersama Surat Jalan tersebut ke Customer.
Faktur Pembelian dan Surat Jalan yang telah ditandatangani oleh Customer diberikan ke Bagian Penjualan.

5)     Bagian Keuangan
Menerima Faktur Pembelian dari Bagian Penjualan sebagai dasar pembuatan Laporan Keuangan yang dirangkap 2, yang pertama diberikan ke Pemimpin dan lembar kedua untuk arsip.

6)     Pemimpin
Menerima Laporan Keuangan dari Bagian Keuangan dan Laporan Penjualan dari Bagian Penjualan sebagai arsip.



2.9  Contoh Aplikasi

Langkah-langkah mencatat penjualan barang dagangan secara tunai, diantaranya :

Langkah 1

Dari
Command Centre– pilih menu Sales– klik Enter Sales Pilih nama penjualan tunai pada bagian
Customer, Apabila belum ada atau baru, maka klik New dan masukkan data-data Customer,



Kemudian Klik Layout untuk menentukan jenis penjualan yang dilakukan. Ada empat pilihan dalam Select Layout , diantaranya :

 Service , untuk mencatat penjualan jasa

 Item, untuk mencatat penjualan barang dagangan

 Profesional, untuk mencatat jasa professional

 Miscellaneous, untuk mencatat penjualan lain-lain yang tidak memerlukan order tercetak.

 





Langkah 2
Masukkan data-data yang diperlukan dalam penjualan kita.

Masukkan tanggal transaksi pada bagian Date

Masukkan nomor faktur pada bagian Customer PO #

Masukkan syarat pembayaran C.O.D pada bagian Term

Aktifkan (beri tanda √) pada kotak Tax Inclusive, jika harga jual sudah termasuk pajak

Masukkan jumlah barang yang dijual pada kolom Ship Masukkan jumlah barang yang belum
dikirim pada kolom Backorder. Apabila barang yang dijual semuanya terkirim, maka biarkan terisi nol.

Masukkan nomor item barang yang dijual pada kolom Item Number.

Masukkan harga jual pada kolom Price




Masukkan besarnya prosentase potongan yang diberikan pada kolom Disc%

Masukkan kode Job pada kolom Job (jika berkaitan dengan suatu job)

Masukkan kode pajak pada kolom Tax (jika pemjualan dikenakan pajak)

Masukkan komentar pada bagian Comment  

Masukkan metode pengiriman barang pada bagian Ship Via

Masukkan tanggal kesanggupan bayar pada bagian Promised Date

Masukkan keterangan singkat pada bagian Journal Memo

Masukkan nilai transaksi pada bagian Paid Today sama dengan Total Amount 

Masukkan ongkos angkut (jika ada) pada bagian Freight 

Masukkan kode pajak untuk ongkos angkut (jika ada) pada bagian Tax

Klik Record













BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Siklus akuntansi merupakan serangkaian langkah-langkah yang terjadi selama periode waktu yang telah ditentukan, sehingga menghasilkan Laporan keuangan yang berguna bagi para pemakai laporan keuangan, baik itu pihak internal maupun pihak eksternal. Untuk Membuat Laporan Keuangan, terdapat beberapa langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi yaitu ; Transaksi keuangan, Mencatat segala transaksi keuangan berdasarkan bukti asli transaksi dalam satu periode akuntansi, menggolongkan teransaksi ke Jurnal Umum, Membuat dan memposting  teransaksi ke Buku Besar, meingiktisarkan kedalam Neraca saldo, Membuat Jurnal Penyesuaian, meingiktisarkan kedalam Neraca saldo disesuaikan, membuat neraca lajur yang digunakan sebagai alat pembantu/memudahkan dalam menyusun laporan keuangan, menyusun laporan keuangan(Laporan Laba rugi, Leporan Perubahan Modal dan Neraca,), membuat jurnal penutup dan meingiktisarkan kedalam Neraca saldo setelah penutupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah: Bedah Aplikasi Gojek

Siklus Produksi

Pengelolaan Aktiva Tetap