Siklus Pembelian
Siklus Pembelian
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di era globalisasi seperti sekarang
ini, perusahaan dituntut untuk tepat, cermat, dan cepat.Keputusan yang tepat
dan cermat memberikan dampak yang signifikan terhadap kemampuan daya saing
perusahaan.Persaingan yang semakin ketat menuntut manajer memanfaatkan
informasi untuk keputusan manajerialnya. Untuk itu, manajer membutuhkan sebuah
sistem informasi yang akan mengumpulkan semua data-data yang diperlukan. Salah
satu informasi terpenting yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut adalah laporan berupa
laporan-laporan.
1.2.Tujuan
Tujuan makalah ini adalah :
1. Memasikan
bahwa perusahaan membeli barang yang dibutuhkan dengan tepat waktu.
2. Memastikan
bahwa pwrusahaan tidak terlambat membayar utang yang telah jatuh tempo.
Memastikan
bahwa perusahaan membayar utang untuk barang yang benar-bebar diterima.
3. Memastikan
bahwa tidak ada peluang kecurangan dalam siklus pembelian yang dapat
dimanfaatkan oleh karyawan.
1.3.Metode Penelitian
Dalam penyusunan laporan Skripsi
ini, maka penulis mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan untuk
membantu penelitian dengan metode, antaralain :
1.3.1.Metode Pengumpulan
Data
Study letelatur
Adalah metode mengumpulkan data di internet,atau buku-buku yang ada
1.4.Metode Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri
dari,latar belakang,tujuan,metode penelitian,metode penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Terdiri
dari,definisi pembeliann,siklus pembelian,Pembelian Tunai
berdasarkan penawaran supplier,Pembelian Tunai berdasarkan inisiatif perusahaan,Pembelian
kredit berdasarkan penawaran supplie,Pembelian kredit berdasarkan inisiatif
perusahaan
BAB III PENUTUPTerdiri
dari,kesimpulan dan penutup
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1.DefinisiPembelian
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang.Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan.
Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang.Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi labanya sepanjang menyangkut biaya bahan.
2.2.Siklus Pembelian
Siklus
pembelian adalah suatu kegiatan atau transaksi pembelian, baik itu secara tunai
maupun kredit dalam suatu organisasi. Sistem Informasi Akuntansi Pembelian
berarti suatu sistem pembelian atau suatu sistem transaksi untuk mendapatkan
barang-barang baik secara kredit maupun secara tunai di dalam suatu organisasi
/ perusahaan yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi yang penting, memberi sinyal kepada management dan menyediakan
suatu dasar informasi pembelian untuk pengambilan keputusan yang cerdik.Dalam
pembahasan kali ini, siklus pembelian terdiri atas :
- Pembelian
Tunai berdasarkan penawaran supplier
- Pembelian
Tunai berdasarkan inisiatif perusahaan
- Pembelian
kredit berdasarkan penawaran supplier
- Pembelian
kredit berdasarkaninisiatif perusahaan
2.3.Pembelian Tunai Berdasarkan
Penawaran Supplier
- Bagian
supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
- Bagian
pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar barang
yang dikirim ke bagian gudang.
- Bagian
gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang yang
ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
- Bagian
pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah akan
memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau
memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian)
yang dikirim ke pemimpin
- Pemimpin
setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan
mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim ke bagian pembelian
- Bagian
pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan membuat SOP(Surat
Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada
supplier,SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar
ketiga akan dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan
disimpan sebagai arsip.
- Supplier
menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat faktur,
lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian
pembelian.
- Bagian
pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu mengirimkan
barang beserta faktur kepada bagian gudang
- Bagian
gudang menerima barang dan faktur dari bagian pembelian. Bagian gudang
membuat laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP.
Laporan penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan
lembar kedua dikirim ke bagian keuangan beserta faktur.
- Bagian
keuangan melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP, laporan penerimaan
barang dan faktur. Pembayaran tersebut dikirim ke supplier .
- Supplier
setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas yang dikirimkan ke bagian
keuangan.
- Bagian
keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur lunas tersebut
bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai rangkap 2, lembar pertama
kan disimpan sebagai arsip dan lembar kedua kan dikirimkan ke
pemimpin.
2.4.Pembelian Tunai Berdasarkan Inisiatif
Perusahaan
- Bagian
Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan
Pembelian) rangkap 2. Lembar 1dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar 2
disimpan oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
- Bagian
Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar
1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
- SPPH
tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH
tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian
Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian)dikirim ke Pimpinan untuk
mendapat persetujuan.
- Jika
Pimpinan menyetujui SDP tersebut, makaSDP yang telah disetujui dikirimkan
kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi
awal.
- BerdasarkanSDP
yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order Pembelian)
rangkap4. Lembar ke-1 dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke
Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4
disimpan sebagai arsip.
- Supplier
menerima SOP lembar ke-1 dariBagianPembelian. Kemudian Supplier membuat
faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
- Bagian
Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian,
faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
- Bagian
Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar
ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan Faktur dikirim ke Bagian
Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
- Bagian
Keuangan menerima SOP lembar ke-2dan, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari
Bagian Gudang.
- Berdasarkan
SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2,
Bagian Keuangan melakukan pembayaran kepada Bagian Supplier.
- Bagian
Supplier menerima uang dari Bagian Keuangan. Supplier membuat Faktur Lunas
rangkap 2. Lembar ke-1 dikirmkan ke Bagian Keuangan dan lembar ke-2
disimpan sebagai arsip.
- Bagian Keuangan menerima faktur lunas. Berdasarkan faktur lunas tersebut, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembayaran Tunai rangkap 2. Lembar ke-1 dikirimkan ke Pimpinan dan lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
2.5.Pembelian
Kredit Berdasarkan Penawaran Supplier
- Bagian supplier mengirimkan SPH
(Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
- Bagian pembelian menerima SPH
dari pemasok lalu membuat permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
- Bagian gudang menerima
permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang yang ada dan
dikirimkan ke bagian pembelian.
- Bagian pembelian menerima
daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah akan memesan atau tidak.
Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian
pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang dikirim ke
pemimpin
- Pemimpin setelah menerima SPP
dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah
diacc dikirim ke bagian pembelian
- Bagian pembelian setelah
menerima SPP yang telah diacc akan membuat SOP(Surat Order Pembelian)
rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua
akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan ke
bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai arsip.
- Supplier menerima SOP dari
bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat faktur, lalu mengirimkan
faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian.
- Bagian pembelian menerima
barang dan faktur dari supplier setelah itu mengirimkan barang dan faktur
ke bagian gudang.
- Bagian gudang menerima barang
dari bagian pembelian. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang
rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan barang lembar 1
disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua dikirim ke bagian keuangan
beserta dengan faktur.
10. Bagian keuangan membuat laporan
pembelian kredit rangkap 2 berdasarkan SOP,faktur dan laporan penerimaan
barang. Laporan pembelian kredit lembar pertama akan disimpan sebagai arsip dan
laporan keuangan kedua akan dikirmkan ke pemimpin
2.6.Pembelian Kredit Berdasarkan
Inisiatif Perusahaan
- Bagian
Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan
Pembelian) rangkap 2. Lembar 1 dikirim ke Bagian Pembelian, danl embar 2
disimpan oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
- Bagian
Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar
1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
- SPPH
tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH
tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian
Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian) dikirim ke Pimpinan untuk
mendapat persetujuan.
- Jika
Pimpinan menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah disetujui dikirimkan
kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi
awal.
- Berdasarkan
SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order
Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1 dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2
dikirim ke Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan
lembar ke-4 disimpan sebagai arsip.
- Supplier
menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian Supplier membuat
faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian
Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
- Bagian
Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian,
faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
- Bagian
Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar
ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1
dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur dikirim ke Bagian
Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
- Bagian
Keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari
Bagian Gudang.
- Berdasarkan
SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2,
Bagian Keuangan membuat Laporan Pembelian Kredit (LPK) rangkap 2. Lembar
pertama diserahkan ke Pimpinan dan lembar kedua disimpan sebagai
arsip.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pembelian adalah proses penemuan
sumber dan pemesanan bahan, jasa, dan perlengkapan. Kegiatan tersebut
terkadang disebut Pengadaan
barang.Tujuan utamanya adalah memperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin
yang konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan. Terlepas dari
memastikan bahwa perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah
fungsi dari pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan
bahan dengan tingkat inventaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi
labanya sepanjang menyangkut biaya bahan.
3.2.Saran-saran
Penyusun
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca demi kemajuan di
masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca tentang Siklus Pembelian
DAFTAR
PUSTAKA
http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id/content/id/435/Pengelolaan-Bahan-Anda)
Djokopranoto-Ricardus. 2009. Dasar,
Prinsip, dan Teknik Pengembangan e-Procurement. http://www.if-unpas.com
Strategi Managemen Pembelian dan Suply Chain. http://www.docstoc.com/docs/20138701/Strategi-Manajemen-Pembelian-dan-Supply-Chain
http://blog.uad.ac.id/
http://eprints.uny.ac.id
Strategi Managemen Pembelian dan Suply Chain. http://www.docstoc.com/docs/20138701/Strategi-Manajemen-Pembelian-dan-Supply-Chain
http://blog.uad.ac.id/
http://eprints.uny.ac.id
Komentar
Posting Komentar