Siklus Pengelolaan Kas
Siklus Pengelolaan Kas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap perusahaan pasti
memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di Negara dimana perusahaan
tersebut berlokasi, maupun yang berlaku secara internasional. Tanpa memiliki
alat tukar transaksi, perusahaan tidak akan mampu menjalankan usahanya sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Kas merupakan alat pertukaran yang dimiliki
perusahaan dan siap digunakan dalam transksi perusahaan, setiap saat
diinginkan.
Dalam laporan posisi
keuangan, kas merupakan asset yang paling lancar, dalam arti paling sering
berubah. Hampir pada saat transaksi dengan pihak luar perusahaan kas akan
selalu terpengaruh.
Anggaran kas yang dikelola
dengan baikmsangat dieprlukan dalam administrasi, karena anggaran kas merupakan
proyeksi mengeni penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode tertentu. Dalam
hal ini anggaran kas memiliiki tujuan pokok untuk merencanakan penganggaran kas
yang seoptimal mungkin, yaitu rencana untuk menyediakan kas yang cukup baik
dalam jumlah maupun waktunya.
1.2 Rumusan Masalah
Dari
uraian diatas timbul beberapa pokok permasalahan berkaitan dengan Siklus
Pengelolaan Kas, yaitu :
1)
Apakah yang di maksud dengan Kas?
2)
Dokumen-dokumen apa saja kah yang
diperlukan dalam pengelolaan kas?
3)
Catatan-catatan apa saja yang dipakai
dalam penyusunan siklus pengelolaan kas?
4)
Bagaimana Fowchart yang digunakan?
5)
Apa Job Desk masing-masing dari setiap
elemen pekerja?
1.3 Tujuan penulisan
1)
Merupakan tugas dari matakuliah Sistem
Informasi Akuntansi dan untuk melatih kemampuan seorang mahasiswa dalam membuat
makalah guna meningkatakan kemampuan matakuliah Sistem Informasi Akuntansi .
2)
Agar
kita bisa mengetahui lebih jauh tentang bagaimana Siklus Pengelolaan Kas dalam
perusahaa,
3)
Untuk
pembalajaran dan pengembangan dimasa mendatang.
1.4 Manfaat Penuliasan
Adapun
manfaat penulisan makalah ini adalah:
1) Bermanfaat suatu proses belajar
untuk mengetahui mengenai Siklus Pengelolaan Kas.
2) Untuk menambah pengetahuan dan
informasi, dan menumbuhkan kreativitas, untuk berpikir ke masa yang akan
datang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kas
Dalam kamus
Istilah Akuntansi dijelaskan bahwa uang kas adalah setiap alat tukar yang
diterima oleh bank dengan nilai nominal untuk disimpan. Uang kas suatu
perusahaan terdiri dari uang kertas, uang logam, cek, wesel pos, dan uang yang
disimpan di bank (demand deposit; simpanan deposito, yang sewaktu-waktu
dapat dicairkan)
Kas adalah alat pembayaran tunai yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh suatu lembaga,
instansi, atau suatu perusahaan. Kas merupakan harta atau aktiva. Berbagai
macam transaksi yang terjadi di suatu perusahaan merupakan penerimaan dan
pengeluaran kas. Agar pengeluaran dan penerimaan kas tersebut dapat dengan
mudah dikelola, maka harus dicatat dalam suatu buku yang disebut buku kas.
Buku kas atau kaas boek (Belanda),
atau cash book (Inggris) adalah buku yang digunakan untuk
membukukan atau mencatat keluar dan masuknya uang pada suatu perusahaan. Oleh
karena itu, setiap pemegang kas harus memiliki buku kas dan mencatat semua
pengeluaran dan penerimaan yang dilakukannya.
Dalam tata usaha keuangan suatu
lembaga, instansi, atau perusahaan, biasanya pemegang kas adalah bendahara umum
sehingga buku kas yang digunakan untuk mencatatnya disebut buku kas umum. Dalam
buku kas umum dicatat semua penerimaan dan pengeluaran sehingga seluruh
kegiatan keuangan dapat dibaca atau dilihat pada buku tersebut. Jadi, buku kas
umum berfungsi sebagai alat kontrol utama dari seluruh kegiatan pengurusan uang
lembaga atau perusahaan. Mengingat bahwa buku kas umum berfungsi sebagai alat
kontrol, maka buku kas umum harus diselenggarakan secara benar, objektif,
dan up to date (periodik). Setiap transaksi harus
didukung dengan bukti-bukti yang lengkap.
Transaksi (penerimaan dan pengeluaran)
bendahara dapat melalui kas atau melalui bank/ giro pos. Selanjutnya,
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan melalui kas secara tunai maupun
penerimaan dan pengeluaran melalui bank/ giro pos harus dibukukan atau dicatat
dalam buku kas umum sehingga saldo pada buku kas umum merupakan saldo uang yang
terdiri dari saldo yang ada di kas (saldo kas), dan saldo yang ada di bank
(saldo bank).
2.2 Pengertian Kas
Kecil
Seperti yang telah diutarakan diatas,
baik penerimaan maupun pengeluaran dapat dilakukan melalui bank/ giro pos dan
melalui kas (tunai). Namun demikian, transaksi yang jumlahnya cukup besar akan
lebih aman bila dilakukan melalui bank. Namun, pengeluaran rutin yang jumlahnya
relatif kecil akan kurang efektif apabila dilakukan melalui bank. Akan lebih
efektif apabila pengeluaran yang terjadi setiap hari itu dikeluarkan dari dana
yang disediakan secara khusus. Dana yang disediakan oleh perusahaan untuk
keperluan sehari-hari dengan jumlah yang relatif kecil disebut kas kecil atau (petty
cash). Pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak akan
ekonomis bila dibayar dengan cek misalnya: pembelian materai, perangko,
rekening telepon, rekening listrik, rekening air, perlengkapan kantor, biaya
keamanan, biaya kebersihan dan sebagainya.
Untuk mengatasi kelemahan kelemahan
tersebut dibuatlah kas kecil untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil. Pada waktu pengeluaran kas untuk pembentukan dana, kas
kecil ditutup dengan cek, sedangkan pembayaran jumlah-jumlah kecil dapat
dibayar dengan uang tunai.
Dana kas kecil diserahkan pada juru
bayar kas kecil perusahaan yang akan bertanggung jawab penuh atas pengeluaran
dan penggunaan dana kas kecil. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelancaran dan
menghindari bentuk penyelewengan. Pengisian dana kas kecil dapat dilakukan
berdasarkan permintaan pemegang kas kecil jika dana kas kecil sudah menipis
atau dilakukan secara periodik.
Karakteriktis
Kas Kecil
a) Jumlahnya dibatasi sehingga tidak
melebihi atau tidak kurang dari suatu jumlah tertentu yang telah ditentukan
oleh manajemen perusahaan.
b) Digunakan untuk mendanai transaksi
kecil yang bersifat rutin setiap hari
c) Disimpan di tempat khusus, misalnya
di kotak kecil yang biasa disebut petty cash box.
d) Ditangani oleh petugas keuangan di
tingkatan pemula (junior cashier)
2.3 Perlengkapan Administrasi Dana Kas
Kecil
a)
Bukti
Transaksi Penerimaan atau Pengisian Kembali Dana Kas Kecil
Contoh
dari bukti penerimaan dana kas kecil adalah cek, cek tersebut diberikan kepada
orang yang ditunjuk untuk mengelola dana kas kecil. Cek yang telah dikeluarkan
atau ditarik oleh perusahaan untuk dana kas kecil akan diuangkan ke bank oleh
kasir, dan setelah uang tersebut diterima maka akan menjadi dana kas kecil yang
akhirnya dicatat dalam buku dana kas kecil.
b)
Bukti
Transaksi
Pengeluaran
uang tunai dari dana kas kecil akan memeroleh bukti transaksi.
c)
Peralatan
Menulis
Berbagai
peralatan tulis yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi dana kas kecil
di buku kas kecil, mencatat transaksi pada jurnal, serta mencatat rekapitulasi
dana kas kecil
d)
Alat
untuk menghitung
Mesin
hitung saku atau yang biasa disebut kalkulator adalah mesin hitung yang
menggunakan tenaga baterai. Adapun mesin kasir (cash register) adalah suatu
peralatan mekanik maupun elektronik untuk menghitung dan mencatat transaksi
yang biasanya terintegrasi dengan laci (cash drawer) untuk menyimpan sejumlah
mata uang.
e)
Formulir
jurnal
Formulir
jurnal berfungsi untuk mencatat transaksi pengeluaran dana kas kecil sekaligus
berfungsi sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat
pengeluaran dana kas kecil.
f)
Formulir
penerimaan dan pengeluaran atau mutasi dana kas kecil
Formulir
penerimaan dana kas kecil digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta uang
kepada pemegang dana kas kecil. Adapun formulr pengeluaran kas kecil dibuat
oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian dana kas
kecil
g)
Buku
kas kecil
Buku
catatan yang diselenggarakan oleh pemegang kas kecil untuk mengklasifikasikan
pengeluaran – pengeluaran dari kas kecil. Buku ini berfungsi sebagai memorandum
dan bukan merupakan bagian dari sistem kas kecil, artinya jika perusahaan
menyelenggarakan kas kecil, maka tidak menjadi keharusan untuk menyelenggarakan
buku kas kecil ini
2.4 Peralatan / Dokumen yang Dibutuhkan
1)
Bukti
Kas Keluar
Dokumen
yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi akuntansi kepada
fungsi kas sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dalam sistem dana kas
kecil, dokumen ini diperlukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan pada
saat pengisian kembali dana kas kecil.
2)
Cek
Cek
adalah suatu cara pembayaran yang menginstruksikan suatu lembaga keuangan,
misalnya bank, untuk membayar sejumlah nilai tertentu dengan mata uang tertentu
dari rekening tertentu milik pemberi instruksi pada lembaga tersebut kepada
orang / badan yang namanya tercantum pada cek atau pembawa cek pihak pembayar
maupun penerima pembayaran dapat berupa individu maupun badan hukum.
Terkait dengan pengelolaan dana kas
kecil, biasanya cek ini dibuat oleh kasir kas besar setelah bukti kas keluar
pembentukan dana kas kecil disetujui oleh manajer/direktur keuangan perusahaan
kemudian diserahkan kepada kasir kas kecil untuk dicairkan dana kas kecil yang
dibentuk ke bank
3)
Permintaan
Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen
yang digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta uang kepada pemegang dana
kas kecil. Bagi pemegang dana kas kecil, dokumen ini berfungsi sebagai bukti
pengeluaran. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang kas kecil menurut nama
pengeluaran dana kas kecil.
4)
Bukti
Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen
yang dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggungjawabkan pemakaian
dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti – bukti pengeluaran kas
kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas
kecil.
5)
Permintaan
Pengisian Kembali Kas Kecil
Dokumen
yang dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta kepada bagian
utang agar dibuatkan bukti kas keluar guna pengisian kembali dana kas kecil.
Apabila suatu saat saldo kas kecil tinggal sedikit, maka kasir kas kecil harus
mengajukan permohonan pengisian kembali kepada financial controller sesuai
dengan metode pencatatan yang digunakan.
Bila
jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil sudah menipis, maka dana kas kecil
harus diisi dengan cara berikut.
ü Pemegang kas kecil mengajukan
permintaan kepada bendahara kas
ü Pemegan kas kecil menyiapkan daftar
pengeluaran yang dilampiri bukti –bukti pengeluaran kas kecil
ü Apabila sudah sesuai dengan
ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada formulir
permintaan pengisian kembali kas dan memberikan dan sebesar jumlah kas kecil
yang telah dikeluarkan.
2.5 Catatan
Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang diperlukan dalam pencatatan kas kecil
antara lain:
1. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash
Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang
digunakan untuk mencatat setiap tranksaksi pengeluaran kas, termasuk
pengeluaran kas untuk pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas
kecil. Pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas didasarkan pada bukti kas
keluar yang telah dicap lunas (telah di otorisasi) oleh
fungsi kas.
2. Register Check (Check
Register)
Register check adalah catatan yang digunakan
untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dana kas kecil.
3. Jurnal Pengeluaran Dana
Kas Kecil (Petty Cash Book)
Jurnal pengeluaran dana
kas kecil digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran kas kecil
sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat
pengeluaran dana kas kecil.
2.6 Pihak-Pihak yang Terkait
dengan Pengelolaan Kas Kecil
Dalam penyelenggaraan administrasi kas kecil
terkait dengan beberapa fungsi:
o
Fungsi kas
Fungsi (Bagian) kas
berkaitan dengan penyelengaraan administrasi kas kecil bertanggung jawab dalam
mengisi cek, meminta otorisasi atas cek, dan menyerahkan cek pada pemegang dana
kas kecil. Biasanya dilakukan pada saat pembentukan dana kas kecil dan
pengisian kembali dana kas kecil.
o
Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas:
Ø Pencatatan pengeluaran
kas kecil menyangkut biaya dan persediaan kas kecil.
Ø Pencatatan transaksi
pembentukan dana kas kecil
Ø Pencatatan penngisian
kembali dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.
Ø Pencatatan pegeluaran
dana kas kecil dalam jurnal pengeluaran dana kas kecil.
Ø Pembuatan bukti kas
keluar yanng memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam mengeluarkan cek
sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Fungsi ini juga bertanggung
jawab untuk melakukan verifikasi kelengkapan dan keabsahan dokumen pendukung sebagai
dasar pembuatan bukti kas keluar.
Ø Fungsi Pemegang dana Kas
Kecil
Fungsi pemegang dana
kase kecil bertanggung jawab atas penyimpanan dana kas kecil, pengeluaran dana
kas kecil sesuai dengan otorisasi dari pejabat tertentu yang ditunjuk dan
permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
o
Fungsi Yang memerlukan pembayaran tunai
Fungsi ini adalah pihak
yang akan menerima pembayaran dari dana kas kecil. Atas pembayaran yang
dilakukan maka fungsi ini akan mengumpulkan bukti transaksi (nota, kuitansi)
pengeluaran dana kas kecil.
o
Fungsi pemeriksa intern.
Fungsi ini
bertanggungjawab atas penghitungan dana kas kecil (cash account)
secara periodik dan pencocokan hasil perhitungannya dengan catatan kas. Fungsi
ini juga bertanggungjawab atas pemeriksaan secara mendadak terhadap saldo dana
kas kecil yang ada di tangan pemegang dana kas kecil. Hasil pemeriksaan
dibuatkan berita acara pemeriksaan kas kecil.
2.7 Prosedur Pembentukan dan
Pertanggungjawaban dana Kas Kecil
Prosedur adalah tata
urutan proses atau mekanisme dari sesuatu. Prosedur pembentukan dana kas kecil
melibatkan beberapa fungsi dalam perusahaan yaitu antara lain;
1)
Bagian Utang memiliki kegiatan sebagai berikut:
ü Menerima surat keputusan
mengeni pembentukan dana kas kecil dari Direktur/manajemen keuangan
ü Membuat bukti kas keluar
rangkap 3 (tiga) lembar.
ü Mencatat bukti kas
keluar dalam register bukti kas keluar
ü Mendistribusikan bukti
kas keluar sebagai berikut:
·
Lembar 1 dan 3 diserahkan ke bagian kasir, dilampiri dengan surat
keputusan pembentukan dana kas kecil.
·
Sedangkan lembar ke 2 diserahkan ke bagian kartu persediaan dan
kartu biaya untuk diarsipkan.
ü Menerima bukti kas
keluar lembar 1 dan surat keputusan tentang pembentukan dana kas kecil yang
telah dicap lunas dari bagian kasir.
ü Memcatat nomor cek dan
tanggal pembayaran yang tercantum dalam bukti kas keluar ke dalam register
bukti kas keluar.
ü Menyerahkan bukti kas
keluar lembar 1 dan surat keputusan tentang pembengtukan dana kas kecil ke
bagian akuntansi.
2)
Bagian Kasir/Kasa
Bagian ini memiliki tugas-tugas kaitannya dengan pembentukan kas
kecil sebagai berikut:
ü Menerima bukti kas
keluar lembar 1 dan 3 beserta dokumen pendukungnya dari bagian utang.
ü Mengisi cek sejumlah
uang yang tercantum dalam bukti kas keluar dan memintakan tanda tangan dari
yang berwenang atas cek tersebut.
ü Membubuhkan cap lunas
pada bukti kas keluar (lembar 1,2, dan 3) beserta SK pembentukan dana kas
kecil.
ü Mendistribusikan bukti
kas keluar sebagai berikut:
·
Lembar 1 diserahkan ke bagian utang beserta Sk Pembentukan
·
Lembar 2 diserahkan bersamaan dengan cek kepada pemegang dana kas
kecil.
3)
Pemegang Dana Kas Kecil
Kegiatan
yang dilakukan Pemegang dana kas kecil antara lain;
o Menerima cek dan bukti
kas keluar lembar 3 dari bagian kasir.
o Menguangkan cek ke bank
o Menyimpan uang tunai
yang diambil dari bank
o Menyimpan bukti kas
keluar dan diarsipkan menurut tanggal
4)
Bagian Akuntansi
Bagian akuntansi melakukan kegiatan yang berkaitan dengan kas
kecil sebagai berikut:
o Menerima bukti kas
keluar lembar 1 beserta surat keputusan tentang pembentukan dana kas kecil dari
bagian utang
o Mencatat bukti kas
keluar dari register cek.
o Mengarsipkan bukti kas
keluar beserta surat SK tentang pembentukan ke dalam arsip menurut nomor urut
bukti kas keluar. Arsip ini disebut arsip bukti kas keluar yang telah dibayar.
2.8 Prosedur
Pengelolaan Dana Kas Kecil
Pengelolaan dana kas kecil merupakan proses pengelolaan
bukti transaksi dana kas kecil sampai pencatatan buku kas kecil. Dalam
melaksanaan pengelolaan kas kecil, ada beberapa prosedur antara lain sebagai
berikut.
a) Pembentukan Dana
Kas Kecil
Hal yang paling penting dalam pembentukan kas kecil
adalah penunjukan petugas sebagai pemegang kas kecil. Selain itu, perusahaan
juga harus menetapkan jumlah dana kas kecil. Biasanya jumlah dana kas kecil
ditaksir dengan memperhitungkan kebutuhan dan untuk tiga atau empat minggu.
Jika jumlah dana telah ditetapkan, maka bendahara perusahaan menarik cek untuk
diserahkan kepada pemegang kas kecil. Berdasarkan surat keputusan dari otoritas
yang lebih tinggi, bagian keuangan membuat bukti kas keluar sebanyak tiga
lembar. Bagian bendahara menerima dua lembar (lembar 1 dan lembar 3), sedangkan
lembar ke-2 diarsipkan dibagian keuangan. Bagian bendahara mengarsipkan bukti
kas keluar lembar ke-1 kemudian mengisi cek dan meminta tanda tangan otorisasi atas
cek untuk diserahkan kepada pemegang dana kas kecil, bersama bukti keluar
lembar ke-3. Cek kemudian diuangkan ke bank oleh pemegang kas kecil dan uangnya
disimpan dalam tempat penyimpanan yang terkunci. Selama perusahaan tidak
mengubah jumlah dana kas kecil, maka tidak ada jurnal lain yang berhubungan
dengan rekening Kas Kecil.
Contoh:
Pada tanggal 1 Maret PT. ABC membentuk dana kas kecil sebesar Rp 100.000,00.
Maka jurnal yang harus dibuat untuk mencatat pembentukan dana kas kecil ini
adalah,
Maret
1 Kas Kecil
................. Rp 100.000,00
Kas
............................. Rp 100.000,00
(Untuk mencatat
pembentukan kas kecil)
b) Pembayaran
Melalui Kas Kecil
Pemegang kas kecil mempunyai kewenangan untuk melakukan
pengeluaran kas dengan menggunakan uang yang terdapat dalam kas kecil sepanjang
tidak bertentangan dengan kebijakan yang telah ditetapkan manajemen. Biasanya
manajemen membuat ketentuan tentang jumlah batasan maksimum pengeluaran untuk
tiap transaksi yang diijinkan dan larangan-larangan tertentu, misalnya kas
kecil tidak boleh digunakan untuk memberi pinjaman kepada karyawan. Setiap pembayaran
yang dilakukan melalui kas kecil harus didokumentasikan dengan menggunakan
“Bukti Pengeluaran Kas Kecil” atau Voucher Kas Kecil.
Bukti-bukti pengeluaran kas kecil harus disimpan pada
tempat penyimpanan uang sampai kas kecil diisi kembali. Oleh karena itu, jumlah
rupiah dari seluruh bukti pengeluaran dan jumlah uang yang terdapat dalam kas
kecil harus selalu sama dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan
perusahaan (dalam contoh di atas Rp 100.000,00). Dengan demikian, perusahaan
setiap saat dapat mengawasi pengelolaan kas kecil. Biasanya akuntan intern
perusahaan melakukan pemeriksaan mendadak dengan cara mencocokkan jumlah uang
yang ada dalam peti uang ditambah jumlah rupiah dari bukti-bukti pengeluaran
dengan jumlah dana kas kecil yang telah ditetapkan perusahaan. Pada saat
terjadi pemakaian kas kecil, perusahaan tidak membuat jurnal. Pengaruh tiap
transaksi pemakaian kas kecil akan dicatat pada waktu kas kecil diisi kembali.
c) Pengisian
kembali kas kecil
Pemegang dana kas kecil membuat permintaan pengisian kas
kecil berdasarkan bukti-bukti pengeluaran kas kecil. Berdasarkan dokumen
transaksi tersebut, bendahara mengisi cek dan meminta otorisasi cek kepada
pemilik otoritas (misal: kepala departemen). Apabila uang yang terdapat dalam
dana kas kas kecil mencapai tingkat minimum, maka dana harus diisi kembali.
Permintaan pengisian kembali dilakukan oleh pemegang kas kecil. Untuk itu,
pemegang kas kecil harus menyiapkan daftar pengeluaran (pemakaian) kas kecil
yang telah dilakukan dengan dilampiri bukti-bukti pendukung pengeluaran kas
kecil. Permintaan pengisian kembali kas kecil diajukan kepada bendahara
perusahaan yang akan meneliti keabsahan pengeluaran kas kecil yang telah
dilakukan. Apabila segala sesuatunya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan, maka bendahara memberi tanda persetujuan pada formulir
permintaan pengisian kembali dan menarik cek sebesar jumlah kas kecil yang
telah digunakan sehingga jumlah uang dalam dana kas kecil akan kembali pada
jumlah semula.
Contoh: Pada
tanggal 15 Maret pemegang kas kecil mengajukan permintaan kembali kas
kecil sebesar Rp 87.000,00 yang dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas
kecil berupa biaya pos Rp 44.000,00; biaya angkut pembelian Rp 18.000,00;
perlengkapan kantor Rp 20.000,00 dan macam-macam biaya lainnya Rp 5.000,00.
Jurnal yang harus dibuat untuk pengisian kembali kas kecil tersebut adalah
sebagai berikut:
Maret 15 Biaya
Pos
.....................................
Rp 44.000,00
Biaya Angkut
Pembelian
............. Rp
18.000,00
Perlengkapan
Kantor
.........................
Rp 20.000,00
Macam-macam
Biaya
.........................
Rp 5.000,00
Kas ..........................................................
Rp 87.000,00
(Untuk mengisi
kembali dana kas kecil)
Dari jurnal pengisian kembali kas kecil diatas, terlihat
bahwa rekening Kas Kecil tidak terpengaruh. Pengisian kembali akan mempengaruhi
komposisi dana berupa penggantian bukti-bukti pengeluaran dengan uang, tetapi
tidak mempengaruhi saldo dana kas kecil.
2.9 Prosedur Pengeluaran Kas
1)
Bagian
Supplier membuat faktur rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Pembayaran,
dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
2)
Bagian
Pembayaran menerima Faktur lembar 1 dari Supplier. Berdasarkan faktur tersebut,
Bagian Pembayaran membuat Surat Permintaan Pengeluaran Kas (SPPK) rangkap 2.
Lembar 1 dikirimkan ke Manajer dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
3)
Manajer
menerima SPPK lembar 1. Berdasarkan SPPK lembar 1 tersebut, Manajer akan
menyetujui SPPK tersebut, dan mengirimkan SPPK yang telah disetujui kepada
Bagian Pemegang Kas.
4)
Bagian
Pemegang Kas menerima SPPK yang telah disetujui. Berdasarkan SPPK yang telah
disetujui tersebut, Bagian Pemegang Kas membuat Bukti Kas Keluar (BKK) rangkap
3. Lembar 1 beserta uang dikirimkan ke Bagian Pembayaran, lembar 2 dikirimkan
ke Bagian Akuntansi dan lembar 3 disimpan sebagai arsip.
5)
Bagian
Pembayaran menerima BKK Lembar 1 beserta uang, selanjutnya Bagian Pembayaran
melakukan pembayaran kepada Supplier.
6)
Supplier
menerima pembayaran dari Bagian Pembayaran. Berdasarkan pembayaran tersebut,
Supplier membuat Surat Pelunasan Pembayaran (SPP) rangkap 2. Lembar 1
dikirimkan ke Bagian Pembayaran dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
7)
Bagian
Pembayaran menerima SPP lembar 1, kemudian membuat Laporan Pembayaran (LP)
rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Bagian Akuntansi dan lembar 2 disimpan sebagai
arsip.
8)
Berdasarkan
BKK lembar 2 dari Bagian Pemegang Kas dan LP lembar 1 dari Bagian Pembayaran,
Bagian Akuntansi membuat Laporan Pengeluaran Kas (LPK) rangkap 2. Lembar 1
dikirimkan ke Manajer dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.
2.10
Metode Pencatatan Dana Kas Kecil
Terdapat dua metode yang dapat digunakan dalam pencatatan
kas kecil, yaitu :
Sistem Dana Tetap (Imprest Fund System)
Pada sistem Imprest Fund, Baridwan ( 1992 ) mendefinisikan : ”Didalam
sistem ini jumlah dana dalam rekening kas kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek
yang diserahkan kepada kasir kas kecil untuk untuk membentuk dana kas kecil ”
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diperjelas bahwa pada sistem Imprest Fund jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak berubah-ubah. Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk keperluan pembayarn-pembayaran selama jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu, ataupun sebulan. Bilamana jangka waktunya telah habis dan jumlah uang dalam kas kecil pun telah menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan menarik dana dari kas besar sampai dengan jumlah dana yang telah ditetapkan besarnya. Untuk setiap pengisian kembali dana kas kecil, pemegagang kas kecil selalu melampirkan kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya. Walaupun secara teoritis ada dua sistem penggelolaan deana kas kecil, tetapi dalam kenyataanya hampir semua perusahaan yang telah membentuk dana kas, mengelolanya dengan sistem imprest dengan alasan untuk mempermudah pengawasan. Dari penjelasan tersebut maka jelaslah bahwa dana kas kecil yang dikelola dengan sistem Imprest Fund menghasilkan beberapa keuntungan bagi pihak perusahaan yaitu untuk mempermudah pengawasan, perhitungan dan pertaggung jawaban (Accountabilities).
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diperjelas bahwa pada sistem Imprest Fund jumlah dana kas kecil selalu konstan dan tidak berubah-ubah. Biasanya kas kecil ini diisi dengan sejumlah uang yang telah ditetapkan untuk keperluan pembayarn-pembayaran selama jangka waktu tertentu, misalnya satu minggu, dua minggu, ataupun sebulan. Bilamana jangka waktunya telah habis dan jumlah uang dalam kas kecil pun telah menipis, maka kas kecil diisi kembali dengan menarik dana dari kas besar sampai dengan jumlah dana yang telah ditetapkan besarnya. Untuk setiap pengisian kembali dana kas kecil, pemegagang kas kecil selalu melampirkan kas kecil serta bukti-bukti pendukungnya. Walaupun secara teoritis ada dua sistem penggelolaan deana kas kecil, tetapi dalam kenyataanya hampir semua perusahaan yang telah membentuk dana kas, mengelolanya dengan sistem imprest dengan alasan untuk mempermudah pengawasan. Dari penjelasan tersebut maka jelaslah bahwa dana kas kecil yang dikelola dengan sistem Imprest Fund menghasilkan beberapa keuntungan bagi pihak perusahaan yaitu untuk mempermudah pengawasan, perhitungan dan pertaggung jawaban (Accountabilities).
Sistem Dana Tidak Tetap (Fluctuating
Fund System)
Menurut Baridwan ( 1992 ) Fluctuation Method dikatakan ” Dalam
sistem fluktuasi saldo rekening kas kecil tetap, tetapi berfluktuasi sesuai
dengan jumlah pengisisan kembali dan pengeluran- pengeluaran dari kas kecil ”.
Dari definisi diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa FluctuationMethod merupakan suatu sistem penggeloalaan dana kas kecil yang saldo rekeningnya tidak tetap dan tergantung pada besar kecilnya pengeluaran yang terjadi untuk periode tertentu, misalnya dalam waktu dua minggu, sebulan dan sebagainya.
Pada sistem ini rekening kas kecil yang diselenggarakan harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil.
Dari definisi diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa FluctuationMethod merupakan suatu sistem penggeloalaan dana kas kecil yang saldo rekeningnya tidak tetap dan tergantung pada besar kecilnya pengeluaran yang terjadi untuk periode tertentu, misalnya dalam waktu dua minggu, sebulan dan sebagainya.
Pada sistem ini rekening kas kecil yang diselenggarakan harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar jumlah dana kas kecil yang ada ditangan pemegang dana kas kecil.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan asset yang paling lancar,
dalam arti paling sering berubah. Hampir pada saat transaksi dengan pihak luar
perusahaan kas akan selalu terpengaruh.. Kas kecil atau petty cash adalah dana kas yang disediakan
oleh perusahaan untuk membiayai pengeluaran perusahaan yang tidak materiil atau
terlalu kecil dan tidak efektif jika menggunakan chek. Peralatan/dokumen yang digunakan
dalam administrasi kas kecil antara lain Bukti Kas Keluar, Cek, Permintaan Pengeluaran
Kas Kecil, Bukti pengeluaran Kas Kecil, Bukti Permintaan Pengisian Kembali Kas
Kecil. Catatan
Akuntansi yang digunakan antara lain Jurnal Pengeluaran Kas, Register Check,
dan Jurnal Pengeluaran Dana kas Kecil (buku Kas Kecil) . Fungsi-fungsi yang terkait dalam
pengelolaan kas kecil dalam suatu perusahaan antara lain; Fungsi Kas, Fungsi
Akuntansi, Fungsi Pemegang kas Kecil, Fungsi yang memerlukan pembayaran Tunai,
Fungsi Pemeriksa Intern.
3.2 Saran
Berdasarkan
kesimpulan dan implikasi makalah ini, maka
penulis menyampaikan saran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran,
sehingga hasil belajar mahasiswa meningkat. Anggaran kas
yang dikelola dengan baik sangat dieprlukan dalam administrasi, karena anggaran
kas merupakan proyeksi mengeni penerimaan dan pengeluaran kas dalam periode
tertentu. Dalam hal ini anggaran kas memiliiki tujuan pokok untuk merencanakan
penganggaran kas yang seoptimal mungkin, yaitu rencana untuk menyediakan kas
yang cukup baik dalam jumlah maupun waktunya.
DAFTAR PUSTAKA
- http://materi-dana-kas-kecil_24.html
- http://materi-mengelola-dana-kas-kecil-ap.html
- http://christinapandu.blogspot.com/2011/11/siklus-pengeluaran-pembelian-dan.html
- http://monicaganda.blogspot.com/2012/04/siklus-pengeluaran-kas.html
- http://ferrylaurensius.files.wordpress.com/2009/07/siklus-pengeluaran1.pdf
- http://esterlyan92.blogspot.com/2012/04/siklus-pengeluaran-kas.html
antara rumusan masalah dan tujuan tidak sejalan.
BalasHapussertab antara rumusan masalah dan isi kurang bagus gan
rumusan masalah ada 5 tp isinya sampe 2.9 ada 4 materi diluar pemhasan dan ada satu maeri yaitu flowchart tidak dimasukan
#masukan
thx atas tulisannya